Padang (ANTARA News) - Investor dari Jepang, Mikuro.Co.Ltd, melirik Padang, Sumbar, untuk mengembangkan usaha penangkapan ikan dan industri pengolahan ikan kaleng dan ikan kayu.

"Pengembangan industri pengolahan ikan di Padang memiliki prospek cerah, sehingga investor dari Jepang itu menyatakan berminat untuk berinvestasi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, Eyviet Nazmar, di Padang, Sabtu.

Menurut dia, minat tersebut terbukti dari kedatangan President Direktur Mikuro Co., Ltd., Nobumitsu Akutagawa --didampingi Direktur PT. DUTA Perkasa International, Padang Jhon Fernos, selama empat hari di Padang. Itu merupakan kunjungannya untuk kedua kalinya setelah enam bulan lalu.

Mereka, kata Eyviet Nazmar, berkunjung ke Sumbar untuk melakukan penelitian tentang potensi ikan di daerah itu.

Ikan-ikan yang berkualitas nomor satu akan diekspor dalam bentuk ikan segar, sedangkan berkulitas nomor dua akan diolah menjadi ikan kaleng, dan `ikan kayu`.

"Untuk memudahkan investasi di daerah ini, Pemkot Padang menunjuk perusahaan lokal PT. DUTA Perkasa International, Padang sebagai mitra usahanya," ujarnya.

Sebab, katanya, jika perusahaan Jepang itu berinvestasi langsung tentu masuk dalam kategori Penanaman Modal Asing (PMA) yang izin usahanya harus mendapat rekomendasi pemerintah pusat.

Karena itu, untuk mendapatkan kemudahan investor Jepang tersebut memerlukan perusahaan daerah sebagai mediasi usahanya.

Pemkot Padang telah mencadangkan lahan seluas 7,8 hektare di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Muaro Anai Kecamatan Kota Tangah, Padang.

"Pada lahan seluas itu, antara lain akan dibangun pusat perkantoran dan pabrik pengolahan ikan, sementara Pemkot Padang akan memberikan kemudahan dalam mengurus administrasi dan izin usaha," katanya.

Investasi di bidang perikanan tersebut diharapkan bisa dimulai tahun 2012, sehingga keberadaan industri pengolahan ikan itu bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. (F011/A027)

sumber : Antara