SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim mencatat, impor ikan dan udang periode Januari-Juli 2011 mencapai Rp 566,5 miliar. Jumlah ini meningkat drastis dibanding nilai impor udang Januari-Desember 2009 dan 2010 yang sebesar Rp 194,6 miliar dan Rp 340,4 miliar.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan Produk Perikanan dan Pemasaran Indonesia (AP5I) Jatim, Johan Suryadarma mengatakan, peningkatan impor ikan dan udang yang signifikan pada periode itu karena semakin sedikitnya pasokan bahan baku bagi industri pengolahan ikan dan udang.
“Ikan memang tidak ada, sehingga pabrik pengolahan seperti tepung ikan, kerupuk ikan, dan lainya tidak mempunyai bahan baku. Nah, oleh sebab itu kebutuhan bahan baku harus dipenuhi dengan impor kalau memang produksi tidak mencukupi,” tutur Johan.
Johan menegaskan kebutuhan ikan dan udang untuk industri pengolahan ikan di Jatim banyak yang kekurangan bahan baku. Ia mengatakan kapasitas terpasang dari industri yang bisa digunakan hanya sekitar 40-50% saja karena tidak ada bahan baku ikan dan udang.
“Kapasitas terpasang industri hanya 40-50% saja. oleh sebab itu harus dipenuhi impor. Kalau lokal ada tidak mungkin impor, akhirnya impor untuk penuhi itu,” tegas Johan.
Johan mengatakan di Jatim terdapat 62 Unit Pengolahan Ikan (UPI). 62 UPI tersebut temasuk industri pengolahan ikan dan udang dan produk perikanan lainnya. Semua UPI di Jatim mempunyai kebutuhan bahan baku sendiri-sendiri dan banyak kekurangan. Dua UPI sudah tutup karena kekurangan bahan baku.
Sebelumnya salah satu industri pengolahan ikan dan udang di Jatim, PT Sekar Laut Finna Tbk, selalu mendatangkan udang dari daerah di luar Jatim karena pasokan dari produksi udang Jatim tidak mencukupi.
Dalam sehari Sekar Laut Finna membutuhkan pasokan udang sekitar 5 – 10 ton sebagai bahan baku produksinya. Kebutuhan udang diperoleh dari wilayah Sidoarjo dan juga mendatangkan dari Kalimantan Selatan “Selain ambil udang dari wilayah Sidoarjo, kami juga datangkan dari Kalimantan Selatan supaya memenuhi kebutuhan produksi,” tutur Tjahjono, Direktur PT. Sekar Laut Finna Tbk.
Sementara itu, Kardani Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Jatim, saat dikonfirmasi mengatakan memang ada kenaikan impor perikanan. Ia mengatakan kenaikan impor ikan khusus untuk lemuru. “Impor ada kenaikan, khusus jenis lemuru, karena ikan tersebut tidak muncul musim ini,” tuturnya, Senin (12/9).
“Ikan tersebut untuk reekspor bentuk kaleng, tidak untuk konsumsi dalam negeri, sementara ekspor kita masih stabil, masih sama dengan tahun lalu,” pungkasnya. m24
Impor Ikan dan Udang Jatim
Tahun Total Nilai
2009 Rp 194,6 miliar
2010 Rp 340,4 miliar
Jan-Juli 2011 Rp 566,5 miliar
Sumber : Disperindag Jatim.
Surabaya Post
Dear : Custumer Import & Domestics
BalasHapusKami dari PT. TWIN Logistics mengajukan penawaran kerjasama dalam bidang pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN.
Services Kami,
Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA Sea & Air Service
Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera Perusahaan)
Pengiriman Domestik antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat.
Terima kasih atas kepercayaan kepada kami, semoga kerjasamanya berjalan dengan lancar.
Jika ada yang inggin dipertayakan, silahkan hubunggi kami di Nomor Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Whatssapp : 0819-0806-0678 E-Mail : andijm.logistics@gmail.com
Best Regards,
Mr. Andi JM
Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = =
PT. TUNGGAL WAHANA INDAH NUSANTARA
Jl. Raya Utan Kayu No.105 B Jakarta Timur 13120 Indonesia
Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Fax : +62 21 8591-7812
Email : andijm.logistics@gmail.com, cs@twinlogistics.co.id
Web : www.twinlogistics.co.id